News Update :

Nada Dan Dakwah

picture of a pumpkinSINOPIS
MUSIK dan dakwah adalah 2 hal yang berbeda. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi on line yang selalu kugunakan (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/), musik adalah : 1. Ilmu atau seni menyusun nada atau suara dl urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yg mempunyai kesatuan dan kesinam-bungan; 2 nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Sementara dakwah adalah : 1. penyiaran; propaganda; 2 penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama;

Ke dua hal ini pernah dipadupadankan menjadi satu kesatuan oleh Raden Haji Oma Irama atau yang ngetop dengan nama Rhoma Irama sekitar tahun 1970-an. Tetapi, belakang sempat menjadi kontroversi. Mulai dari Majelis Ulama Indonesia hingga almarhum Kyai Haji Abdurahman Wahid menlolak.

Dalam sebuah seminar, kata Rhoma, mantan presiden RI itu dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada pintu bagi dakwah dalam musik. Bang haji berkata, "memang pada era itu (70-an.red), berkembang anggapan bahwa kehidupan musisi atau seniman jauh dari tuhan, pergaulan bebas hingga narkotika. Atas dasar itulah munculnya pertentangan. Jadi, terjadi demarkasi yang begitu besar antara musisi dan haji. Gak ada haji yang menyanyi. Haji ya haji. Penyanyi ya penyanyi!"

Namun, berangkat dengan keyakinan keduanya dapat dipadukan, ayah empat orang anak ini terus berupaya mengaransir lirik lagu bernafaskan Islami dengan ketukan-ketukan irama musik dangdut yang dinamis setelah sebelumnya dimodifikasi dengan sentuhan rock ala Soneta Group. Sehingga lirik layaknya berdakwah itu, dinilai efektif mampu menyentuh dan memotivasi pendengarnya. Bahkan Soneta Grup sendiri hingga kini masih tetap eksis sejak didirikan tahun 1970 lalu yang kemudian mengikrarkan diri sebagai "Sound of Moslem" pada 13 oktober 1973 lalu. "Boleh dikata, Soneta merupakan grup yang langgeng sejak 40 tahun sampai sekarang ini dan bisa disandingkan dengan Rolling Stones, grupnya Mick Jager," begitu aku Rhoma.

Rhoma yang sebelumnya jatuh bangun dalam mendirikan grup band musik mencontohkan salah satu pengaruh dari lirik lagunya. Seorang dosen bahasa Inggris dari Universitas Airlangga sekitar 20 tahun lalu pernah menghampiri dia saat sedang pangambilan gambar untuk film Menggapai Matahari. Secara tiba-tiba pria itu langsung menghampiri Rhoma Irama dan memeluk serta mengungkapkan isi hatinya. Rhoma mengulang ucapan laki-lakio itu. "Llirik-lirik yang ada di lagu anda menjadi inspirasi saya untuk menjalani hidup serta mengubah hidup saya."

Ketenaran Rhoma Irama mengusung irama orkes melayu menjadi dangdut, menjadikan musik ini sebagai musik ciri khas Indonesia. Karya Rhoma ini ternyata dikenal pula di Amerika Serikat melalui pementasan Grup Soneta di sejumlah kota seperti di Pittsburgh, Ohio dan Washington setelah sebelumnya dia menjadi pembicara di kampus Pittsburgh untuk membahas karya-karyanya.

Sedangkan genre musik dangdut tersebut telah dibukukkan seperti di Jepang, terbit dengan judul Road to Dangdut Music dan di Washington, Amerika Serikat berjudul Rhoma in Dangdut Style. Serta di universitas Pittsburgh berjudul History of Music Dangdut. Salah seorang sosiolog dari Ohio State University, Profesor William H Frederick pada tahun 1982 menyusun tesis dengan judul Aspect of Contemporary Indonesia Popular Culture.

Nah, menjelang HUT Kemerdekaan RI ke 65 tahun ini, Rhoma Irama menilai Indonesia masih jauh dari kemerdekaan dalam pengertian sesungguhnya. Khususnya secara ekonomi yang masih banyak bergantung dengan negara luar dan secara ideologi, di mana belum dijalankannya sila-sila yang terdapat di dalam Pancasila serta tidak adanya komitmen dalam persatuan dan kesatuan.

Pembaca maupun Pendengar, atas apa yang telah dilakukan Rhoma Irama, Radio Elshinta menempatkan dia sebagai tokoh indonesia berprestasi dunia dan juga sebagai pejuang pengisi kemerdekaan. Dan ini sudah disiarkan Selasa 10 Agustus 2010 lalu.





picture of a pumpkinKisah berawal dari kemelut yang melanda desa Pandan Wangi yang bergejolak akibat pembelian tanah yang dilakukan oleh seorang bos Pak Bustomi(WD Mochtar) dengan dalih untuk di bangun pabrik tapioca yang tenaganya akan mengambil dari warga sekitar. Juga maraknya minuman keras bagi kalangan muda dan judi di sekitar Pandan Wangi turut menambah gejolak bagi masyarakat sekitar. Mereka diiming-imingi akan dibangun sebuah pabrik dan juga tempat hiburan untuk kalangan muda, hingga akhirnya banyak pemuda yang menjual sertifikat tanahnya pada broker tanah Pak Abu (Wan Abud) atas suruhan Mursali. Banyak tanah penduduk yang dijual kepada mereka hanya demi uang sesaat , bahkan tanpa sepengetahuan orang tuanya. Yang lebih parah lagi adalah tanah wakaf yang turut diperjual belikan.

Hal ini menimbulkan reaksi bagi ulama setempat termasuk ust. Zainuddin (Zainudin Mz) dan juga Ust. Murod (Deddy Mizwar) dari Pandan Wangi. Mereka berusaha menyadarkan warga melalui media dakwah melalui tabligh akbar dengan penceramahnya Ust. Zainuddin. Namun kedatangan Ust. Zainuddin tidak disukai oleh anak buah Bustomi karena kata-kata ust. Zainuddin dianggap menghasut warga.

Di lain sisi Rhoma (Rhoma Irama) yang juga bersahabat dengan Ust. Zainuddin adalah teman dari Latifah (Ida Iasha) putri tunggal dari Bustomi. Mereka bersahabat dan sempat dipertemukan dengan ayah Latifah untuk menjembatani jual beli tanah dengan penduduk Pandan Wangi. Namun Rhoma mencium hal yang tidak beres, sehingga Rhoma berusaha menyadarkan dan memberitahu pada ayah Latifah tentang jual beli tanah tersebut. Sementara itu Latifah yang merupakan anak tunggal, justru mengambil jalan yang bertentangan dengan sikap ayahnya. Jika ayahnya ingin agar penduduk Pandan Wangi menjual tanahnya padanya, maka Latifah justru melakukan penelitian dengan penduduk sekitar dan menghimbau pada mereka untuk tidak menjual tanahnya. Hal ini tentu berseberangan dengan keinginan ayahnya.

****

Latifah dan teman-teman mahasiswinya datang ke Pandan Wangi untuk memberikan pengarahan dan pelatihan pertanian bagi warga. Apalagi warga juga mulai resah karena isu penggusuran tanah warga yang akan digunakan untuk jalan tol, padahal tujuan sebenarnya adalah untuk pembuatan pabrik. Setelah di beri pengarahan, warga akhirnya mulai sadar dan mulai timbul penyesalan karena mereka sudah terlanjur menyerahkan sertifikat tanahnya pada Pak Abu. Warga kuatir dengan keselamatan sertifikat tanahnya. Akhirnya terjadilah pertemuan antara warga dengan Pak Abu yang difasilitasi oleh Ust. Murad. Warga marah, karena setelah diketahui Abu berbohong karena baru diketahui kalau tanah yang di jual bukan untuk jalan tol tapi untuk membangun pabrik. Akhirnya warga menuntut sertifikatnya untuk dikembalikan. Hal ini diketahui oleh Pak Bustomi. Akhirnya bersama Mursali, Bustomi datang ke desa Pandan Wangi untuk melakukan pertemuan dengan warga. Akhirnya belang Abu pun semakin terbuka karena harga tanah yang seharusnya dikeluarkan oleh Bustomi adalah Rp. 17.500 permeter namun sampai di warga hanya Rp.5.000.

Akhirnya Bustomi mengambil alih haknya dan menawarkan langsung pada warga untuk mengambil uangnya langsung padanya. Namun Warga yang sudah sadar pun menolak permintaan Bustomi tersebut. Keadaan pun bergolak. Saat itulah datang Ust. Zainuddin yang memberikan pencerahan. Akhirnya Bustomi pun sadar dan bersedia mengembalikan sertifikat warga kembali. Bustomi juga mulai menjalankan solat dan membaca kitab Suci Al Qur’an ketika sering sering mendengar ceramah dari Zainuddin baik melalui TV maupun radio. Bustomi merasa di khianati oleh anak buahnya termasuk pemotongan uang bagi warga. Akhirnya Marsuli dan Abu pun di pecat oleh Bustomi. Pemecatan Marsuli dan Abu berdampak pada anak buahnya di lapangan yang mulai tidak di suplai biaya hiburan. Akhirnya mereka pun marah dan menyusun rencana untuk menghancurkan warga.

Sementara itu di rumah warga, seorang warga di bunuh anaknya sendiri Jaja karena rebutan surat tanah yang akan di gadaikan agar ia bisa hidup enak. Akhirnya polisi pun menginterogasi saksi, dan mereka menuduhkan kalau kejadian tersebut terjadi setelah Jaja mengikuti pengajian yang diadakan oleh anak-anak kota yang di ketuai Latifah. Sementara itu Latifah dan Rhoma berusaha mencari keberadaan Jaja untuk mencari titik persoalan lebih jelas. Rhoma dan Latifah berhasil menemukan Jaja di markas Mursali. Terjadilah baku hantam, dengan sigap Latifah menelpon Polda Metro Jaya dan berhasil menangkap Jaja dan kawan-kawannya.

****

Film-film Rhoma Irama tetap menarik untuk di tonton meski film-filmnya bergenre dangdut, namun film-film yang lebih mirip film India mungkin ya, sudah jarang di produksi lagi.

No comments:

Post a Comment

 

© Copyright GALAXS212 2010 -2011 | Design by Den Rozak | Published by Site Den Rozak | Powered by Blogger.com.