SINOPIS
Sita mendapat kabar penting dari pos Jagawana gunung Sarangan, gunung yang terkenal dengan ‘daerah angkernya”, bahwa sudah dua hari ini, Gancar adiknya dan beberapa teman grup pendaki belum lapor ke pos satu, dikuatirkan mereka hilang di tengah jalur pendakian. Kejadian ini membuat Sita shock, saat itu juga Sita bersama Oji bergegas untuk berangkat menyusul mencari Gancar dkk
Tanpa sepengetahuan Sita dan Oji, Bagus mendatangi Tito, sahabat lama yang mengasingkan diri karena trauma dengan masa lalu yang menghancurkan persahabatan mereka. Dahulu Norman dan Tito pernah hilang di gunung Sarangan. Saat itu hanya Tito yang selamat, Norman dinyatakan hilang secara misterius di salah satu lokasi angker gunung Sarangan. Semenjak peristiwa itu, Tito selalu dihantui rasa bersalah. Ia memutuskan untuk menjauh dari kegiatan pecinta alam. Bagus memaksa Tito untuk ikut naik gunung dan membantu menjadi volunteer SAR untuk mencari Gancar dkk. Tito akhirnya mau membantu, berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menebus kesalahannya dahulu
Setelah berhari-hari menjalani pencarian, ternyata kejadian ini membuahkan titik terang jawaban bagi Tito. Teka teki akan hilangnya Norman yang tidak pernah terselesaikan akhirnya terjawab. Apakah mereka berhasil menemukan Gancar dkk?
Review
Film yang berjudul ‘Pencarian Terakhir’ merupakan sebuah film bergenre thriller garapan sutradara Affandi Abdul Rahman, dibawah payung Vandea Production. Film ini menceritakan tentang usaha pencaharian pendaki gunung yang tersesat, karena ada pengaruh unsur mistis.
Film ini dapat dibilang film baru di Indonesia. Pasalnya film ini mampu memberikan alternative lain di perfilman Indonesia yang saat ini banyak diisi oleh film bergenre komedi dan horor.
Sementara itu, secara cerita sang sutradara mampu memberikan cerita yang sangat dekat dengan kehidupan para pendaki. Sehingga antara cerita dengan kehidupan nyata pendaki Indonesia nyaris tak ada unsur dramatisasi.
Mengenai tempo dalam film ini pun sangat tepat, karena sutradara mampu memberikan waktu-waktu dimana harus cepat, dan waktu dimana harus menerangkan sesuatu maka tempo akan berjalan lambat.
Tak hanya itu, secara sinematografi film ini juga digarap dengan kualitas yang baik. Dimana pencahayaan yang ada didalam film ini sangat pas, ditambah opening yang sangat menarik.
Meski demikian, ada kesalahan kecil yang mungkin sutradara pun tidak mengetahuinya. Pasalnya, dengan gambaran kondisi korban hilang maupun mereka yang melakukan pencarian masih menggunakan pakaian-pakaian yang bersih. Atau dapat dikatakan sutradara kurang teliti dengan kostum orang yang harus bertahan dihutan selama satu minggu. Ditambah sepatu-sepatu mereka yang terlihat bersih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment