News Update :

7 Hati 7 Cinta 7 Wanita 7

picture of a pumpkin7 Hati 7 Cinta 7 Wanita sudah santer terdengar tahun 2010 lalu, apalagi film ini mendapatkan 6 nominasi di ajang Festival Film Indonesia silam dan mengukuhkan Happy Salma sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Selain di FFI, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita yang tayang perdana di Australia ini juga menorehkan prestasi di Indonesian Movie Award dimana Happy Salma kembali mendapatkan penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dan Rangga Djoned sebagai Pendatang Baru Pria Terbaik. Gw sebenarnya sudah bisa menonton film ini tahun lalu ketika film ini masuk dalam Balinale Film Festival, tapi karena kesibukan gw terpaksa tidak menonton film ini. 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita akhirnya bisa dinikmati masyarakat bulan ini, Cuma sayang hanya ditayangkan di satu jaringan bioskop di Indonesia saja. Penasaran dengan cerita di film ini,
gw menyempatkan diri nonton film ini. Seperti apakah film panjang pertama Robby Ertanto ini?





picture of a pumpkin7 Hati 7 Cinta 7 Wanita akan bersetting di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta. Melalui seorang dokter kandungan bernama Dr. Kartini (Jajang C Noer), kita akan diajak untuk melihat pengalaman kehidupan dari 6 Wanita yang menjadi pasien Dr Kartini. Wanita pertama adalah Ningsih, wanita yang sangat menginginkan seorang anak laki-laki yang berpendirian teguh dan berkepribadian kuat tidak seperti ayahnya yang lemah. Jika diketahui bahwa janinnya bukan laki-laki, maka Ningsih lebih memilih untuk menggugurkannya. Selanjutnya ada Yanti (Happy Salma) seorang pelacur yang selalu didampingi Bambang (Rangga Djoned), AnJeLo (Antar Jemput Lonte) Yanti selama melacur. Yanti divonis memiliki kanker rahim, sebuah penyakit yang memungkinkan dia tidak bisa memiliki anak. Lalu ada Rara (Tamara Tyasmara), gadis SMP yang hamil karena hubungannya dengan Acin (Albert Halim).

3 wanita lainnya adalah Lastri, Ratna dan Lili. Lastri (Tizza Radia), wanita paling bahagia di film ini. Selama beristri dengan Hadi (Verdi Solaiman), Lastri sampai sekarang belum mempunyai seorang anak tapi dia beruntung mempunyai Hadi yang setia. Sedangkan Ratna (Intan Kieflie), seorang buruh yang akhirnya hamil setelah penantiannya selama 5 tahun. Ratna digambarkan adalah seorang wanita yang tegar menjalani hidupnya. Kisah hidup paling miris di film ini adalah Lili (Olga Lydia) yang selalu mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya yang mengidap kelainan seks, Sadomasochism. Tapi Lili selalu melindungi sang suami meski sang suami membuat dirinya terluka. Tak hanya tentang 6 wanita ini, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita juga akan menyingkap kehidupan dokter Kartini yang punya masalah pribadi di kehidupan masa lalu nya. Lalu ada dokter Rohana (Marcella Zalianty), dokter baru yang tidak setuju dengan pendapat dokter Kartini selama ini tentang kaumnnya, yaitu bahwa wanita itu korban dan laki-lakilah penyebabnya.

picture of a pumpkinAwalnya gw ngira film ini adalah sebuah film omnibus, sebuah film yang terdiri dari banyak cerita tak berkaitan tapi memiliki satu benang merah. Contoh misalnya Belkibolang, gabungan film pendek dengan tema kehidupan malam Jakarta. Melihat judulnya, gw nyangkanya 7 Hati 7 Cinta akan nyeritain 7 film pendek tentang 7 wanita. Ternyata 777 adalah film panjang dengan multi karakter. Film dengan multikarakter ini memang beresiko besar jika tidak didukung dengan scenario yang baik. Film-film seperti ini bisa membuat ceritanya jadi tidak fokus. Dan untungnya, Robby Ertanto membuat 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita berjalan dengan cukup baik. Semua konflik yang diangkat tidak saling tumpang tindih dan memberikan rasa yang berbeda.

Gw merasa miris melihat kisah Lily yang selalu disiksa suaminya meski Lily dalam kondisi hamil. Perasaan senang muncul ketika Lastri dan suaminya Hadi memperlihatkan hubungan mereka yang harmonis. Perasaan marah gw muncul ketika Ratna tahu kalau suaminya berselingkuh dengan wanita lain sampai punya satu putra. Dan tawa pun muncul saat melihat tingkah laku Yanti, seorang pelacur yang blak-blakan. Robby berhasil memadukannya dengan baik dan membangkitkan semua emosi gw waktu melihat adegan per adegan di filmnya.

Cukup terganggu dengan tata suara di film ini. Di beberapa adegan, dialog-dialog antar karakter masih terdengar kurang jelas dan penggunaan scoring di tiap adegan juga ada yang terasa kurang pas. Gw maklum dengan ini, karena film ini dibuat dengan budget yang tidak banyak. Sebagai film pertama dari Robby yang sebelumnya menggarap segmen The List dalam anthology Takut: Face of Fear, kekurangan itu masih bisa dimaklumi. Semoga aja film Robby selanjutnya bisa memperbaiki kekurangannya.

Kekurangan dalam hal tata suara itu tertutupi oleh kelebihannya dalam bercerita dan juga oleh acting memukau para pemainnya. Film ini didukung oleh nama-nama yang sudah besar dalam dunia perfilman Indonesia. Jajang C Noer sebagai dokter kandungan yang perduli akan kaumnya. Narasi cerita yang dibawakannya sangat indah. Marcella Zalianty yang berperan sebagai dokter Rohana juga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Begitu juga dengan Olga Lydia yang perannya mampu membuat gw miris melihat perlakuan suaminya terhadap karakter Lily yang dia mainkan.

Para pemain pendatang barunya juga berperan tak kalah baik dengan seniornya. Tamara Tyasmera, artis termuda di film ini mampu berperan sebagai gadis centil sok preman yang mengetahui dirinya hamil di usia muda. Rangga Djarot, satu-satunya pemain cowok yang menyita perhatian gw juga menghadirkan kualitas aktingnya sebagai Anjelo-nya Yanti. Tak salah memang dia mendapatkan Pemain Pendatang Baru terbaik di ajang IMA 2011. Dari pemain-pemainnya, 2 pemain menyita lebih perhatian gw. Intan Kieflie sebagai Ratna menunjukkan kualitas aktingnya yang prima apalagi ketika tokoh Ratna mengetahui suaminya berselingkuh. Sepertinya kemarahan yang selama ini dipendamnya dikeluarkan dengan plong. Aktingnya mampu menyulut emosi gw, merasakan kemarahan yang dirasakan tokoh Ratna sekaligus ingin juga berkata “Bangsat” pada tokoh Marwan, suaminya, Apalagi didukung dengan long take shoot tanpa cut. Selain Intan, Happy Salma tentunya gw akui memang sangat cocok memerankan tokoh penjaja seks yang blak-blakan. Tingkah laku Yanti plus dialog-dialognya yang sedikit menyentil mampu mengundang tawa gw diperankan apik. Tokoh Yanti inilah yang menganugrahi dia sebagai Pemain Pembantu Wanita Terbaik.

picture of a pumpkinRobby ingin menyuarakan isi hati wanita Indonesia lewat filmnya ini, mengangkat kehidupan kaum wanita yang tidak hanya bekerja di balik tungku dapur atau di atas ranjang tapi memiliki konflik yang cukup kompleks ketika berhadapan dengan hati dan cinta. Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita juga seolah-olah berteriak lantang mengenai kaumnya seperti dalam dialog Ratna “Aku hidup! manusia! bukan anjing yang bisa ditendang begitu saja waktu majikannya sibuk dengan lonte-lonte!” Walapun bercerita tentang nasib wanita yang menjadi korban cinta, film ini juga menunjukkan tak hanya wanita yang bisa menjadi korbannya tetapi Pria pun sesekali bisa menjadi korban Cinta yang dipaparkan oleh tokoh Rohanna. Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita memang punya beberapa kekurangan dan kekurangan itu tidak serta merta membuat film ini terjerembab ke lubang penuh film-film Indonesia tak bermutu. Mendapatkan Nominasi Film Terbaik di FFI 2010 meskipun masih gagal, film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dengan cerita serius yang diselingi dengan humor yang pas adalah film Indonesia yang wajib kalian tonton.

Title: 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita| Directed by: Robby Ertanto Soediskam | Writers: Jajang C. Noer, Happy Salma, Intan Kiefli, Marcella Zalianty, Hengky Solaiman | Genre : Drama | Country : Indonesia | Language: Indonesia

No comments:

Post a Comment

 

© Copyright GALAXS212 2010 -2011 | Design by Den Rozak | Published by Site Den Rozak | Powered by Blogger.com.