!!! Sinopis !!!
Didepan kedua temannya, Cindy (Jessica Iskandar) bernazar akan menikah dengan tukang penjual ketoprak bernama Jajat (Ytong Club 80’s) jika dia memenangkan hadiah utama berupa mobil dari undian botol minuman yang ia beli. Siapa yang menyangka keisengan tersebut malah menjadi kenyataan. Cindy bener-benar mendapatkan sebuah mobil. Namun bukannya melaksanakan nazar, Cindy malah melupakan hal itu.
Dan kesialan demi kesialan pun menimpa dirinya. Bukannya kapok, Cindy justru cuek bebek. Hingga batas kesabarannya menghadapi bertubi-tubi kesialan pun habis. Cindy akhirnya menuruti nasihat teman-temannya, Rani (Adelia Rasya) dan Dhea (Renata Kusmanto), untuk mencari Jajat dan meminta supaya segera dinikahi agar kesialan gara-gara nazar mautnya berhenti. Tapi itupun nggak mudah karena Jajat sendiri akan segera menikah dengan gadis pilihannya.
Film berjudul Nazar yang skenarionya ditulis oleh Chairul Rijal ini disutradarai oleh Sofyan D. Surza yang pernah menggarap Suami-Suami Takut Istri satu tahun sebelumnya dibawah bendera production house yang sama; MVP Pictures.
Sebagai film bergenre komedi, apa yang ditawarkan oleh Nazar cukup menarik meski nggak baru-baru banget. Masih teringat premis serupa pada film hollywood yang dibintangi Lindsay Lohan berjudul Just My Luck. Sayangnya, tema semenarik itu dieksekusi dengan nggak niat dan asal-asalan. Seperti jalan cerita yang kadang nggak memakai logika meski sebenarnya cukup dimaklumi mengingat ini komedi. Akting Jessica Iskandar yang lebay sehingga terlihat cukup menjijikan dibeberapa part. Serta teknik penyutradaraan yang masih sangat sinetronis dengan segala pernak-perniknya.
Gue akui, gue cukup terhibur dengan rangkaian komedi yang ditawarkan meski ada bagian yang bikin gue mengernyitkan dahi saking garingnya. Tapi hal itu tetep nggak mampu menutupi betapa buruknya standar tivi yang disajikan film ini. Harusnya Sofyan D. Surza lebih bisa membedakan daripada penontonnya mana film yang dibuat untuk mengisi slot kosong di tivi dan mana film yang dibuat agar bisa menarik penonton untuk berbondong-bondong datang ke bioskop. Rasanya cukup sekali saja melihatnya di tivi dan kemudian lupakan..
No comments:
Post a Comment