Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji.Sedangkan rukun umrah adalah :
# Ihram
# Tawaf
# Sai
# Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian(tahalul)
# Tertib
Adapun wajib umrah hanya satu, yaitu memulai ihram dari miqat.
== Tipe Umrah ==
Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.
# Umrah Mufradah
# Umrah Tamattu'
# Umrah Sunah
== Tata Cara umrah ==
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
# Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
# Memakai pakaian [[ihram]]. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
# Niat umrah dalam hati dan mengucapkan ''Labbaika 'umrotan atau Labbaikallahumma bi'umrotin''. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan ''Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka''.
# Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
# Sesampai di [[ka'bah]], talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju [[hajar aswad]] sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
# Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri.
# Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca [[surah Al-Kafirun]] pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada raka'at kedua.
# Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa shodaqo 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
# Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit [[Shofa dan Marwah]] disertai dengan doa.
# [[Sa'i]] dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
# Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
# Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
== Umrah dari Indonesia ==
Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, sekitar 80% penduduk Indonesia adalah muslim. Pada umumnya masyarakat muslim Indonesia melaksanakan umrah menuju Masjidil Haram di Saudi Arabia melalui [http://umrahtravelhaji.com umrah travel] atau sebuah perusahaan Travel atau biro perjalanan yang khusus menyelenggarakan jasa perjalanan umroh yang banyak tersebar di Indonesia. Mereka menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan jamaah sehingga konsentrasi jamaah hanya pada pelaksanaan ibadah umrah saja di Masjidil Haram di Mekkah dan Madinah. [http://smsplus.blogspot.com Travel umrah] bekerja sama dengan hotel disekitar Masjidil Haram sehingga sangat memudahkan jamaah. Pada umumnya biro perjalanan umrah menetapkan beberapa paket perjalanan umrah dan yang paling minimal adalah 9 hari perjalanan dari Indonesia ke Saudi Arabia dan kembali ke Indonesia lagi.
Surah Al-Hajj
== Pokok-pokok isi ==
# Keimanan: Keimanan tentang adanya kebangkitan dan huru-hara hari kiamat; dari susunan alam semesta dapat diambil bukti- bukti tentang adanya Allah Maha Pencipta.
# Hukum-hukum: Kewajiban berhaji bagi kaum muslimin dan haji telah disyari'atkan pada masa Ibrahim a.s.; hukum berkata dusta; larangan menyembah berhala; binatang-binatang yang halal dimakan; hukum menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil-haram; keizinan berperang untuk mempertahankan diri dan agama; hukum-hukum yang berhubungan dengan haji.
# Dan lain-lain: Membantah kebenaran tanpa pengetahuan adalah perbuatan yang tercela; tanda-tanda takwa yang sampai ke hati; tiap-tiap agama yang dibawa rasul-rasul sejak dahulu mempunyai syari'at tertentu dan cara melakukannya; pahala orang yang mati dalam berhijrah di jalan Allah; sikap orang-orang kafir bila mendengar ayat-ayat Al Quran; anjuran berjihad dengan sesungguhnya; celaan Islam terhadap orang-orang yang tidak tetap pendiriannya dan selalu mencari keuntungan untuk diri sendiri.
== Referensi ==
{{wikisource|Al-Qur'an/Al-Hajj|Surah Al-Hajj}}
* Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia
== Definisi ==
Secara ''lughawi'', haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Nogarsyah Moede Gayo, ''Pustaka pintar haji dan umrah'', Inovasi, Jakarta:2003 Menurut etimologi [[bahasa Arab]], kata haji mempunyai arti ''qashd'', yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke ''Baitullah'' dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, ''mazbit'' di Muzdalifah, melontar jumrah, ''mabit'' di Mina, dan lain-lain. Sundarmi Burkan Saleh, ''Pedoman haji, umrah, dan ziarah'', Senayan Abadi Publishing, Jakarta:2003.
== Latar belakang ibadah haji ==
Orang-orang [[Bangsa Arab|Arab]] pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. <ref name="Haji1">Sundarmi Burkan Saleh, ''Pedoman haji, umrah, dan ziarah'', Senayan Abadi Publishing, Jakarta:2003</ref> Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama [[Ibrahim|nabi Ibrahim]] (nabinya agama [[Tauhid]]). Ritual [[Tawaf|thawaf]] didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual [[sa'i]], yakni berlari antara bukit [[Shafa]] dan [[Marwah]] (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan [[Masjid Al Haram]], Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya [[Ismail|nabi Ismail]]. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya [[Adam|nabi Adam]] dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
== Jenis ibadah haji ==
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
:''Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar''.<ref>HR. Ahmad, al-Bukhari, Muslim dan Malik dari 'Aisyah RA</ref><ref name="Haji2">Nogarsyah Moede Gayo, ''Pustaka pintar haji dan umrah'', Inovasi, Jakarta:2003</ref>
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.<ref name="Haji2">Nogarsyah Moede Gayo, ''Pustaka pintar haji dan umrah'', Inovasi, Jakarta:2003</ref>
* [[Haji ifrad]], berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan [[umrah]]. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di [[miqat]]-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
* [[Haji tamattu']], mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain ber''tahallul''. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
* [[Haji qiran]], mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak '''miqat makani''' dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
== Kegiatan ibadah haji ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een islamitische pelgrim die naar Mekka is geweest TMnr 3728-729.jpg|thumb|200px|Seorang haji di masa [[Hindia Belanda]] ([[litografi]] berdasarkan gambar oleh [[Auguste van Pers]], 1854)]]
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
* '''Sebelum 8 Dzulhijjah''', umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
* '''8 Dzulhijjah''', jamaah haji bermalam di [[Mina]]. Pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian [[Ihram]] (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan [[Talbiyah]]. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
* '''9 Dzulhijjah''', pagi harinya semua jamaah haji pergi ke [[Arafah]]. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah [[Wukuf]], yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
* '''10 Dzulhijjah''', setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah [[Jumrah Aqabah]], yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan ([[Ula]] dan [[Wustha]]).
* '''11 Dzulhijjah''', melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* '''12 Dzulhijjah''', melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
* Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
== Lokasi utama dalam ibadah haji ==
=== Makkah Al Mukaromah ===
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, [[Ka'bah]], yang berada di pusat [[Masjidil Haram]]. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan [[Tawaf Haji|thawaf haji]].
=== Arafah ===
Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
=== Muzdalifah ===
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan '''Mabit''' (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
[[Berkas:Hajj1.gif|thumb|200px|left|Rute yang dilalui oleh jamaah dalam ibadah haji]]
=== Mina ===
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: [[Jumrah Aqabah]], [[Jumrah Ula]], dan [[Jumrah Wustha]]. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.
=== Madinah ===
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, [[Nabi Muhammad SAW]] dimakamkan di [[Masjid Nabawi]]. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 [[km]] (450 [[km]] melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat [http://haji-2008.blogspot.com/2009/02/mesjid-nabawi-nan-eksotis-1.html foto-foto] keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.
== Haji Arbain ==
Haji Arbain ({{lang-ar|اربعين}} ''arba'in'', artinya "empat puluh") adalah ibadah haji yang disertai dengan shalat fardhu sebanyak 40 kali di Masjid An-Nabawi Madinah tanpa terputus. Ibadah ini seringkali dikerjakan oleh jamaah haji dari Indonesia. Dalam pelaksanaannya, mereka setidak-tidaknya tinggal di Madinah saat haji selama 8 atau 9 hari, dan dengan perhitungan sehari akan shalat wajib sebanyak 5 kali dan selama 8 atau 9 hari maka akan tercukupi jumlah 40 kali shalat wajib tanpa terputus.
== Tempat bersejarah ==
Berikut ini adalah tempat-tempat bersejarah, yang meskipun bukan rukun haji, namum biasa dikunjungi oleh para jemaah haji atau peziarah lainnya<ref name="Haji3">Ust. H. Bobby Herwibowo, Lc. & Hj. Indriya R. Dani, S.E., ''Panduan Pintar Haji & Umrah''. {{cite web|url=http://qultummedia.com/Ibadah-dan-Doa/Panduan-Pintar-Haji-Umrah.html|title=QultumMedia. Jakarta. 2008.}}</ref>:
=== Jabal Nur dan Gua Hira ===
Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.
=== Jabal Tsur ===
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi [[Muhammad]] saw dan [[Abu Bakar]] As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke [[Madinah]].
{{Aqidah}}
=== Jabal Rahmah ===
Yaitu tempat bertemunya Nabi [[Adam]] as dan [[Hawa]] setelah keduanya terpisah saat turun dari [[surga]]. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya [[wahyu]] yang terakhir pada Nabi [[Muhammad]] saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
=== Jabal Uhud ===
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota [[Madinah]]. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.
=== Makam Baqi' ===
Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam [[Utsman bin Affan]] ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan.
=== Masjid Qiblatain ===
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan salat dengan menghadap kiblat ke arah [[Baitul Maqdis]] di [[Yerusalem]], [[Palestina]]. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan salat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat salat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.
=== Jabal Nur dan Gua Hira ===
Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.
=== Jabal Tsur ===
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi [[Muhammad]] saw dan [[Abu Bakar]] As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke [[Madinah]].
{{Aqidah}}
=== Jabal Rahmah ===
Yaitu tempat bertemunya Nabi [[Adam]] as dan [[Hawa]] setelah keduanya terpisah saat turun dari [[surga]]. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya [[wahyu]] yang terakhir pada Nabi [[Muhammad]] saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
=== Jabal Uhud ===
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota [[Madinah]]. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.
=== Makam Baqi' ===
Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam [[Utsman bin Affan]] ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan.
=== Masjid Qiblatain ===
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan salat dengan menghadap kiblat ke arah [[Baitul Maqdis]] di [[Yerusalem]], [[Palestina]]. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan salat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat salat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.
== Rekaman tragedi ibadah haji ==
* Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.
* 4 Desember 1979: 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang disandera sekelompok militan selama dua minggu.
* 31 Juli 1987: 402 jamaah tewas, 275 di antaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.
* 10 Juli 1989: satu jamaah tewas dan 16 terluka akibat penembakan di dalam Masjidil Haram. Akibatnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.
* 15 Juli 1989: lima jamaah asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Makkah.
* 2 Juli 1990: 1.426 jamaah tewas kebanyakan dari Asia akibat terperangkap di dalam terowongan Mina.
* 24 Mei 1994: 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.
* 7 Mei 1995: tiga jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.
* 15 April 1997: 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena kehabisan napas karena terjebak di dalam kebakaran tenda di Mina.
* 9 April 1998: 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumroh.
* 5 Maret 2001: 35 jamaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.
* 11 Februari 2003: 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – enam di antaranya wanita.
* 1 Februari 2004: Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.
* 23 Januari 2005: 29 jamaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.
* 5 Januari 2006: Sebanyak 76 tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.
* 12 Jan 2006: Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai salat dzuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
No comments:
Post a Comment