Hantu Jembatan Ancol ini berkisah mengenai seorang mahasiswa bernama Nikko (Ben Joshua), bertunangan dengan Donna (Nia Ramadhani). Keadaan baik–baik saja hingga suatu hari Nikko bertemu dengan seorang waiters bernama Livi (Nadilla Ernesta) di sebuah cafe.
Nikko memutuskan untuk selingkuh dengan Livi, sementara, gadis ini tidak mengetahui, bahwa Nikko telah bertunangan. Suatu hari, Livi hamil dan ia meminta pertanggungjawaban Nikko. Tidak sanggup menerima kenyataan ini, Livi dibunuh secara tidak sengaja oleh Niko lalu membuang mayatnya dari atas jembatan ancol. Kemudian cerita bergulir dengan plot yang tidak jauh berbeda dengan film horor lain, arwah Livi terus menghantui Nikko.
KabarIndonesia - Silahkan marah-marah, muntah, atau nggak usah tonton filmnya sekalian, kalau anda merasa jenuh, bosan dan capek dengan film horor yang itu-itu saja. Tapi untuk satu karya, biarkan para film-maker itu membuatnya. Konon alasannya, karena selain pasarnya "menyenangkan" membuat film horor termasuk paket murah dengan hasil yang melimpah. Benar? Entahlah...
Resep itu juga yang coba diangkat oleh MD Entertainment ketika membuat film dari legenda yang sudah akrab di masyarakat, "HANTU JEMBATAN ANCOL". Sebelumnya cerita ini sudah pernah punya rating tinggi ketika diangkat dalam sinetron di salah satu televisi swasta. Akankah filmnya juga mendapat rating sama?
Diawali dari sosok Niko [Ben Joshua], cowok tajir, mahasiswa, dan ganteng. Dia punya pacar yang cantik, tajir dan menyayangi namanya Dona [Nia Ramadhani]. Entah kuliah dimana, tiap pagi Niko punya jadwal mengantar Dona ke kampus [yang juga entah dimana].
Sebenarnya Dona sudah cukup seksi dan cantik sampai kemudian Niko bertemu secara tidak sengaja [ini, sangat sinetron] di sebuah kafe dengan Livi (Nadila Ernesta). Kopi yang dibawa Livi tumpah di baju Niko. Livi nyaris dipecat kalau Niko tidak menengahinya. Dari pertemuan tidak senagaja itu, Niko dan Livi kemudian menjalin hubungan "dibelakang layar" cintanya dengan Dona.
Sampai akhirnya Livi hamil dan menuntut tanggung jawab. Niko yang panik, kemudian dengan kalap membunuh Livi dan membuangnya ke Jembatan Ancol. Nah, dimulailah film yang --konon-- horor ini. Hantu Livi kemudian muncul dimana-mana, membuat Niko ketakutan. Bahkan adiknya, Nissa [Marsha Arwan] pun nyaris bunuh diri karena ajakan hantu itu. Akankah Niko bisa lepas dari bayang-bayang dan kejaran hantu Livi?
Film ini memang mencoba mengangkat cerita legenda masyarakat, harapannya tentu saja masyarakat berbondong-bondon penasaran dan menonton filmnya. Sayangnya, film ini hanya meminjam legenda dan meramunya menjadi adonan lain. Banyak adegan dan cerita yang "meminggirkan akal sehat" kita.
Niko seorang anak yang kaya dan kuliah. Tapi kita tidak pernah tahu orangtuanya kerja apa, yatim piatu atau tidak, dan kuliah dimana. Itu berlaku juga untuk Dona yang tidak jelas kuliah apa.
Ketika membunuh Livi dan membuangnya ke sungai, Niko dan Jojo (Dennis Adiswara) sahabatnya, kemudian berusaha mencari mayatnya setelah beberapa hari kemudian, Itu pun dengan alasan yang tidak rasional, menghilangkan teror hantu itu. Padahal dalam adegan sebelumnya, Niko jelas-jelas tahu mayat Livi sudah ditemukan orang lain di kamar mayat, salah satu rumah sakit. Entah dimana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment