News Update :

Setan Facebook

picture of a pumpkinFarah, di usia 19 sangatlah energik dan spontanitas, termasuk urusan identitas yang sudah dianggap over-narsis oleh teman-teman dekatnya. Cici, sahabatnya dan Nauvam pacarnya sudah seringkali mengingatkan Farah agar tidak terlalu obsesi dengan status di Fesbuk.

Kadar aktifitas Farah sudah melebihi porsinya, kadang di tempat yang tak semestinya dan di waktu yang tak seharusnya. Ia terus saja mengupdate status Fesbuk. Apapun yang ada di benaknya tak pernah terlewat sekalipun. Teror pun dimulai kala Farah diundang untuk mengkonfirmasikan profil seseorang bernama Mira Anindhita, sosok asing yang di kemudian hari membawa bencana. Selamatnya, Farah tak pernah menggubris untuk mengkonfirmasi. Namun, beberapa temannya satu per satu yang juga diundang mendadak mati mengenaskan.

Farah pun mulai ketakutan. Ada apa sebenarnya? Apakah kematian orang-orang di sekitarnya ada hubungan dengan fesbuk atau pembunuh psycho yang meneror dengan cara yang aneh. Segera ia meminta bantuan Roni hacker yang diminta menelusuri profil misterius yang mungkin jadi penyebab kematian akhir-akhir ini.

Seiring teror terus berjalan Farah bertemu dengan Oma Pujo yang konon menjadi kunci dari semuanya. Namun Farah masih belum bisa tenang karena waktu tak lagi menyisakan kesempatan untuknya...

Adakah hubungan Farah dengan sosok misterius yang melakukan teror hingga menghabisi nyawa orang tersebut? Akankah Farah tetap bertahan hidup?




picture of a pumpkinBiasanya saya bangga melihat film Indonesia khususnya genre horor “dipajang” dalam bentuk artikel atau bahkan hanya berita film, di situs-situs film berbahasa asing alias dari luar negeri. Berarti itu menandakan bahwa film Indonesia memang dilirik oleh dunia internasional. Namun kebanggaan saya sedikit terkoyak ketika saya melihat situs horor macam arrowinthehead, mengisi slot beritanya dengan judul film paling fenomenal tahun ini “Setan Facebook”. Saya pun makin dikagetkan dengan kenyataan berita tentang film yang diproduksi oleh studio yang sama yang membuat Jinx ini sudah tersebar luas ke situs-situs horror lainnya seperti horrornews.net, dan horror-asylum.com, bahkan sampai juga ke tangan-tangan penulis di beyondhollywood.com. twitchfilm.net, dan quietearth.us. Berita-berita tersebut dilengkapi dengan judul-judul kreatif dan bervariasi, contohnya: “Forget The Social Network… Indonesia’s got Satan’s Facebook”, judul yang mencolok dan bernada sama terkesan mengolok-ngolok. Saya pun spontan berkomentar “kenapa harus film seperti ini yang dilihat oleh mata internasional”.

Lucunya lagi film ini muncul pada saat yang pas ketika “The Social Network”-nya David Fincher tengah diagung-agungkan oleh kritikus film, lumayanlah bisa kecipratan sedikit (atau tidak sama sekali) popularitas film tersebut. Dengan mendompleng nama besar situs jejaring sosial Facebook dan makin eksis dipublikasi oleh situs-situs asing, apakah film ini berhasil memancing rasa penasaran penonton yang bertanya-tanya seperti apa setan jika bermain fesbuk? lalu merekomendasikannya di masing-masing wall fesbuk-nya. Jika saya kembali melihat beberapa bulan ke belakang, ternyata ada fakta menarik yang lebih mengagetkan sekaligus lebih mengoyak. Fakta tersebut adalah hingga bulan Oktober ini hanya ada satu film bergenre horor yang sukses menyilet-nyilet rasa kepuasan penonton khususnya penggemar horor, yah saya sedang membicarakan film Macabre alias Rumah Dara. Sedangkan sisanya, berjejer judul-judul yang saling berlomba dan berebut tempat terhormat sebagai horor ter-buruk tahun ini, dari Diperkosa Setan sampai Pocong Jumat Kliwon. Kapan saya bisa melihat lagi horor yang sanggup membuat saya menari-nari di atas kubangan darah, kegirangan, berteriak, dan ketakutan?

No comments:

Post a Comment

 

© Copyright GALAXS212 2010 -2011 | Design by Den Rozak | Published by Site Den Rozak | Powered by Blogger.com.